Senin, 11 Februari 2008


PLASTIK DAPAT MEMPERPENDEK UMUR KITA

Plastik yang sering kita temui sehari-hari ternyata menyimpan suatu rahasia yang tidak terungkap. Tanpa disadari pastik dapat mencemari lingkungan kita, bahkan dapat menimbulkan penyakit di diri kita.

How can it be?

Ini terjadi tanpa kita sadari kita telah membunuh diri kita dengan menggunakan plastik. Seperti berita yang dikutip dari www.kompas.com menyatakan bahwa Di berbagai negara maju, kampanye antikantong plastik (white pollution) sudah menjadi hal lumrah. Pemerintah China dan Australia bahkan telah mengeluarkan kebijakan larangan bagi supermarket dan toko-toko membagi-bagikan plastik undegradable (tidak dapat terurai).


Muhammad Chairul, dosen Teknik Lingkungan ITB, mengatakan, sampah plastik rata-rat memiliki porsi sekitar 10 persen dari total volume sampah. Dari jumlah itu, sangat sedikit yang didaur ulang. Padahal, sampah plastik berbahan polimer sintetik tidak mudah diurai organisme dekomposer. Butuh 300-500 tahun agar bisa terdekomposisi atau terurai sempurna.


Membakar plastik pun bukan pilihan baik. "Plastik yang tidak sempurna terbakar, di bawah 800 derajat Celsius, akan membentuk dioksin. Senyawa inilah yang berbahaya," ujarnya. (JON)


Yang menjadi permasalahan adalah plastik yang berbahan polimer susah diuraikan sehingga hanya dapat menjadi tumpukan sampah yang tidak berguna dan hanya dapat menimbulkan kesengsaraan seperti banjir, longsor, dsb.


Berdasarkan penelitian I Made Arcana, dosen kimia Institut Teknologi Bandung, zat pewarna hitam yang umumnya ada di kantong plastik berbahaya bagi kesehatan. Zat ini kalau terkenas panas dapat terdegrasi dan mengeluarkan zat yang menjadi salah satu pemicu kanker. Maka, dianjurkan tidak menaruh gorengan atau makanan panas lainnya langsung di kantong plastik.

Plastik seakan-akan menjadi momok menakutkan dimasa yang akan datang apabila tidak segera ditanggulangani.

Lalu apa yang harus dilakukan???

Ini merupakan salah satu hal yang rumit karena ini tidak hanya membutuhkan keasdaran secara satu atau dua orang tetapi banyak orang yang harus turut berpartisipasi. Seperti Cina yang telah membuat RUU anti plastik. Ini membuktikan bahwa pemerintah disana telah sepakat untuk melarang penggunaan plastik dikalangan umum. Kalaupun dibolehkan menggunakan plastik itu juga harus menggunakan plastik ya memiliki ketebalan 0,02 milimeter dan untuk plastik makanan memerlukan plastik khusus makanan.


  • Bagaimana dengan pemerintah kita yang seakan-akan apatis terhadap masalah ini?

  • bagaimana indonesia akan maju kalau pemerintahnya saja mikirin tunjangan untuk dirinya sendiri?

  • bagaimana nagara ini akan bertahan dengan masalah-masalah kecil seperti ini yang suatu saat akan menjadi sesuatu yang sangat komplex?

  • lalu, dimana kesadaran generasi bangsa ini yang lebih mementingkan kesenangan sesaat dibandingkan dengan diri mereka sendiri?
Kadang-kadang kita pun bingung untuk menjawab masalah ini. Kalau begitu SIAPA YANG SALAH?

Kesimpulan
Kesimpulannya adalah plastik merupakan salah satu hal yang berbahaya untuk bangsa kita. Semua ini harus diawali tekad antar warga negara untuk meminimalisir penggunaan plastik ini dari kehidupan sehari-hari. Jangan lupa, pemerintah sebagai wakil rakyat juga memiliki peranan penting dalam masalah ini. Jangan lah terus-menerus menyalahkan satu sama lain, berkacalah pada diri kita sendiri. Mungkin saja kita adalah dalang dari semua kejadian yang mempengaruhi hidup kita ataupun hidup oranglain.

Tidak ada komentar: